Perihal Rasa

Pengalaman kali ini bukan menggambarkan sebuah perasaan cinta yang indah ataupun soal kekecewaan dicampakkan oleh seseorang tapi perihal rasa yang dalam yang tidak bisa digambarkan betapa seindah dirasakan tapi seburuk yang dirasakan karna bukan anda yang menerimanya. Hal ini muncul karna adanya satu kalimat “sayang” yang entah harus dapat dimengerti oleh orang lain atau tidak dan bagaimanapun ini semua terlampau jauh terjadi ketidak baikkannya. Entah harus menegur ataupun hanya bisa menyaksikan sampai mereka enggan untuk mengatakannya lagi. Mungkin untuk orang seusia saya dan angkatan saya ini terlihat sangat amat sederhana tapi menurut saya pribadi apabila didengar oleh orang yang jauh dibawah saya ini begitu memilukan, walaupun semuanya baru terjadi beberapa bulan ini dan dapat dikatakan wajar oleh orang lain tapi bagaimanapun juga saya dan yang lainnya yakin ada yang tidak menyukainya dan kebenarannya terjadi seperti yang telah diperkirakan.            
Mulanya mungkin saya dan yang lain merasa semuanya baik-baik saja sampai kita sendiri yang menyaksikan dan saya yang terkena imbas yang paling nyata, dan hal ini tidak pernah ada yang mengetahui kecuali orang-orang itu yang membuatnya. Saya ikhlas menerimanya, saya percaya semuanya ada maksud dan tujuannya tapi sekali lagi yang dapat saya tekankan jangan pernah melakukannya lagi ke orang lain. Cukup saya yang menerimanya dan yang merasakan dampak terbesarnya tanpa harus ada yang tau kecuali orang-orang yang melakukannya. Pertanyaan awal muncul ketika terjadi, “kenapa saya yang harus merasakannya?” dan jawaban simple muncul dari mereka “karna kamu yang paling dewasa dan paling mengerti apa maksud dari semua kejadian ini” dan saya menerima jawaban tersebut dan sekali lagi saya ucapkan saya menerima semuanya dengan lapang dada walaupun ada beberapa bagian saya harus menjadi monster karna depresi beberapa saat tapi mungkin itu semua hanya sesaat dan hanya sebagai pelampiasan karna saya tidak bisa menceritakan secara detail bagaimana rasanya. Dan hal tersebut benar-benar harus ditutup rapat-rapat sebagai bagian masa yang harus dilampaui dari semuanya.          
Kembali kepada mereka yang baru merasakannya, ada satu orang yang paling tidak bisa menerimanya sampai enggan untuk kembali berjuang dan memutuskan untuk mengundurkan diri. Tapi semuanya belum sempat terjadi karna kami bisa mengatasinya secara perlahan tanpa diketahui oleh mereka yang melakukan tindakan tersebut. Dan satu pertanyaan muncul begitu saja “kenapa harus sampai melakukan hal tersebut?” dan sampai detik ini jawabannya masih nihil karna kami belum sanggup untuk membahas ini semua. Dan sekali lagi saya hanya bisa berkata sebanyak apapun alasan yang nantinya anda ungkapkan ke kami yang mengerti itu tidak akan pernah cukup untuk menutupi semua kekecewaan yang sudah terjadi. Dan saya tidak pernah mau untuk menutupi apapun lagi, saya dan yang lain kecewa dengan semua perilaku yang terjadi beberapa bulan ini terlebih untuk anak-anak yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya selama ini. Dari kami hanya menginginkan kalian memperilakukan semua orang dengan setara tanpa adanya perbedaan selama di lapangan, terserah jika semuanya dilakukan di luar lapangan nantinya. Jangan pernah membedakan orang-orang yang sudah mempercayai kalian dengan penuh karna seberapapun paksaan untuk seseorang menjadi dewasa dengan cepat tidak pernah bisa digantikan oleh rasa kecewa yang timbul walaupun hanya setitik.

Komentar