Semudah Ini
Terlalu mudah untuk hancur dengan
rasa kecewa yang sederhana. Bahkan mungkin sedari dulu “kami” harusnya sadar
akan beberapa hal yang tidak dapat “kami” ungkapkan satu sama lain. Bukannya saling
menutupi kenyataan dengan sebuah pencitraan agar terlihat segalanya baik-baik
saja diantara “kami”.
Mulanya kepercayaan itu hadir dengan
mudah, hanya dalam hitungan bulan dan segalanya berjalan sebaik itu. Saling menceritakan
berbagai keadaan, menceritakan ketidaksukaan satu sama lain, dan yang paling
hebat menceritakan impian yang akan “kami” raih. Entah untuk pribadi masing-masing
atau untuk keadaan “kami” kedepannya tanpa saling menyadari sesungguhnya.
Ditengah perjalanan
ternyata ternyata ada beberapa hal yang disadari bahwa segalanya tidak semudah
dan tidak sesederhana yang terlihat. Menutupi segala yang sebenarnya terjadi,
berbohong untuk memperlihatkan bahwa keadaan baik-baik saja, dan yang paling
buruk menceritakan kebohongan demi kebohongan untuk menutupi keadaan sebenarnya
tidak pernah terjadi.
Sesungguhnya hal tersebut salah,
sangat salah untuk keadaan “kami” yang baru mengenal dan dekat dalam beberapa
bulan. Tapi apakah bisa merubah keadaan yang terlanjur kecewa dengan mudah? Bukan
seberapa banyak keingintahuan, tapi seberapa besar kepercayaan hancur dengan
mudahnya, hanya karna ingin terlihat luar biasa hebat oleh orang lain.
Hal ini bukan lagi soal menutupi
keadaan yang sebenarnya, tapi lebih ke-“HABIT”. Kebiasaan yang ingin terlihat
hebat oleh orang lain, kebiasaan yang ingin selalu dipuja “lo keren” atau “kok
lo bisa sih sampe sesempurna itu”.
Kalo boleh jujur keadaan ini udah
disebut “PSYCHO”. Sejujurnya bukan salah dari orang tersebut tapi …. keadaan yang
membuatnya terpaksa melakukan hal tersebut. Tapi balik lagi, tiap individu ini
yang menentukan bisa atau tidaknya keadaan tersebut terjadi.
Intinya sih sederhana, cukup
bersyukur dengan apa yang lo punya. Bersyukur sama apapun keadaannya, baik
buruknya bukankah sebuah pelajaran penting buat hidup lo? Sebanyak apapun
penderitaan atau keadaan buruk pasti bakal ada hal penting yang tuhan kasih
buat kita kok.
Entah hanya
sekedar memberitahukan masih ada orang-orang baik disekitar kita, atau hanya
sekedar memberitahukan bahwa kita masih bisa berkehidupan dengan layak
re:(makan, tidur, hidup dengan nyaman, dan cukup).
Dengan hal
tersebut semudah ini melupakan, semudah ini harus berfikir keadaan yang terjadi
tidak baik. Semudah ini kepercayaan hancur hanya dalam hitungan jam, dan sekali
lagi bersyukur. Bukankah hidup harus berteman baik dengan rasa “kecewa”. Bukankah
sekali lagi bisa berkata bahwa “tidak ada yang salah dengan kecewa, hanya saja
kita harus baik-baik mengingat bahwa kehidupan itu berputar. Ada hal
menyenangkan dan pahit di kehidupan ini”.
Terimakasih
rasa kecewa, semudah ini kita harus berteman sekali lagi.
P.S; Theme
Song:
1. iKON –
Hug me
2. Charlie
Puth ft Boyz II Men – If you leave me now
3. Charlie
Puth – Attention
Komentar
Posting Komentar