Postingan

Kekalahan Terbesar dan Kesalahan Terbesar

         Untuk pertama kalinya setelah kembali kesini semuanya benar-benar terasa asing, mulanya berfikir memang saya yang harus memahami bahwa waktu merubah keadaannya, namun kenyataannya bukan hanya saya yang telah pulang dari perjalanan jauh yang merasakannya, mereka yang tetap tinggal merasakan apa yang saya rasakan. Mulanya pola pikir saya dipertanyakan sedari awal kembali, tapi pola pikir orang-orang yang memilih tinggalpun kembali mempertanyakan kepada pribadi masing-masing. Sekali lagi terutas kata: “Tidak pernah ada kesalahan dari salah satu sisi, semua sisi bersalah karna memiliki dan mempertahankan ego mereka masing-masing” Dari perkataan tersebut kembali terusik “ Haruskah kita mengalah?, Haruskah kita memperbaiki keadaan seperti sedia kala? Mampukah masing-masing dari kita bisa melemahkan ego yang ada, hanya demi kebaikan kita bersama?” dan sekali lagi terjawab secara lantang, tanpa perlu lagi mengucapkan, melainkan hanya bertindak bahwa … TIDAK. Mulanya tetap meman

Olahraga itu … Indah

            Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari olahraga. Baik olahraga secara team maupun individual. Saya salah seorang yang sangat menggilai olahraga, bahkan tanpa perlu mengerti bagaimana peraturan yang berlaku – sampai team atau atlet yang paling difavoritkan. Dari peraturan pertandingan yang diluar kepala saya pahami peraturannya seperti taekwondo, peraturan pertandingan yang sedikit banyak dipahami seperti sepakbola, renang, bulu tangkis, basket, sampai peraturan pertandingan yang sama sekali tidak saya pahami seperti F1, MotoGP, lari, angkat besi hingga volly pantai.             Hal yang paling saya gilai dari seluruh pertandingan olahraga dimanapun itu adalah “ Fair Play ” sakral, tapi mematikan. 2 (dua) kata yang  paling banyak memberi pelajaran terhadap saya sendiri, tanpa saya sadari. Seringkali kita sebagai “penonton” hanya ingin team/atlet yang kita dukung menang dalam sebuah pertandingan, tanpa tau bagaimana mereka bermain. Walaupun dalam eksekusinya dia bermain

Semudah Ini

             Terlalu mudah untuk hancur dengan rasa kecewa yang sederhana. Bahkan mungkin sedari dulu “kami” harusnya sadar akan beberapa hal yang tidak dapat “kami” ungkapkan satu sama lain. Bukannya saling menutupi kenyataan dengan sebuah pencitraan agar terlihat segalanya baik-baik saja diantara “kami”.             Mulanya kepercayaan itu hadir dengan mudah, hanya dalam hitungan bulan dan segalanya berjalan sebaik itu. Saling menceritakan berbagai keadaan, menceritakan ketidaksukaan satu sama lain, dan yang paling hebat menceritakan impian yang akan “kami” raih. Entah untuk pribadi masing-masing atau untuk keadaan “kami” kedepannya tanpa saling menyadari sesungguhnya. Ditengah perjalanan ternyata ternyata ada beberapa hal yang disadari bahwa segalanya tidak semudah dan tidak sesederhana yang terlihat. Menutupi segala yang sebenarnya terjadi, berbohong untuk memperlihatkan bahwa keadaan baik-baik saja, dan yang paling buruk menceritakan kebohongan demi kebohongan untuk menutupi

Sebelah Mata

          Bukan untuk sekali ataupun dua kali hal seperti ini terjadi, tapi terus berlanjut tanpa henti dan terus berulang sampai ada salah seorang yang sadar ataupun menolak keadaannya. Selalu seperti ini, keadaan tidak pernah menguntungkan dari segala sisinya. Tanggung jawab sudah terlalu diluar batas untuk sekedar kami semua memaksa ataupun kami ikut serta kembali. Pada akhirnya akan ada kalimat yang muncul “dan masa kalian telah habis, kita serahkan ke mereka saat ini” tapi lagi-lagi berulang, yang menjadi pertanyaan “apakah memang ini berulang atau kami yang terlalu egois untuk menyetarakan masa kami dengan segala kesulitan kami?” seharusnya dalam keadaan apapun kami tidak perlu lagi mengusik, hanya saja ego kami untuk sekedar melepaskan ataupun kesadaran kami akan “darah tetap darah seburuk apapun” tidak bisa kami lepaskan begitu saja. Seburuk-buruknya keadaan, tempat kembali akan selamanya jadi tempat kembali.             Dari seluruh keadaan yang terjadi tanpa henti, kami d

The last goodbye/It’s time to say goodbye

           Jadi, pertempuran terakhirnya sekarang? Atau ini waktu yang tepat untuk mengucapkan selamat tinggal buat semua yang selama ini telah berjalan? 1 th yang lalu ada yang pernah berkata “kita tutup mata, tutup telinga, kita lepas yang sekarang tapi ketika semuanya telah berakhir kita bangun lagi dari awal” tapi kenyataannya …… satu persatu dari kita melupakan, apakah kita terlalu lelah untuk bertahan kembali atau sangat berharap kembali semuanya tidak pernah terjadi? Beberapa tahun yang lalu ada yang pernah berkata juga “udah cukup semuanya, udah cukup untuk segala yang kakak kasih, udah cukup dengan keadaannya” dan sebelum dia benar-benar menghilang ada salah satu dari kami berkata “you must believe, you can do it, don’t give up. You said that to us, you must do that you’ve said to us” dan kenyatanya dia tidak pernah bisa melupakan, tidak pernah tega untuk mundur dari semuanya karna satu perasaan “rasa cinta”.          Jadi penggambaran rasa sakit/kecewa jauh sebelum 2 th

Kami, INDEPENDENT 2013

              Banyak hal yang sudah dilalui, dari hal termudah sampai hal tersulit, dari benturan yang terlalu ringan sampai benturan yang paling keras kami semua lalui sebagai “angkatan 2013”. Terlalu banyak cerita picisan yang paling sederhana sebagai angkatan sampai cerita yang terlalu dalam untuk sekedar orang lain tau kalo kami tidak semudah yang terlihat menjadi angkatan 2013 seperti sekarang. Bukan hal yang mudah untuk sekedar saling mengenal dengan jumlah ±200 orang, dipaksa untuk mengenal watak masing-masing dari kami satu sama lain selama kurang lebih 3 bulan, bukan persoalan mudah dan … kami berhasil melakukan hal itu. Semua dilalui bahkan hadir diacara dengan jumlah personil lebih dari yang terhitung, menjadikan kehadiran kami 101% dimata senior kami, dan ya kami melakukan itu semua.             Waktu terus berjalan setelah permulaan kami semua berkenalan dan menjadi keluarga, tanpa disadari kami membutuhkan satu sama lain walaupun pada kenyataannya hanya beberapa orang

Rute Terbaik

Bukannya setiap perjalanan kita yang telah kita pilih semuanya terbaik? Tidak ada yang perlu disalahkan dari seluruh jalan yang diterima saat ini, mungkin kali ini dan seterusnya harus lebih belajar dan belajar lagi untuk ikhlas dengan segala kondisinya. Dari seluruh tahun yang telah dipenuhi selama hampir 4 th bersama dan diakhir tahun ini kami sangat amat kehilangan, ya kehilangan berharga yang bahkan kami tidak pernah tau mengapa dan apa yang sebenarnya terjadi. Beberapa bulan ini dia menghilang secara misterius, entah kami yang bersalah atau ada hal lain yang ditutupi selama beberapa waktu tidak saling berjumpa, dan situasi ini membuat kami merasa bersalah, sangat amat bersalah.             Kesekian kali terjadi pertengkaran yang bermula hanya dengan diam, ya diam. Diam yang tidak memberitahukan kalo dia atau kami tidak baik-baik saja, diam yang mungkin menyalahkan kami dan kami menyalahkan dia, terlalu banyak spekuali tentang arti kata “diam”. Sejauh yang saya pelajari dan sa